Posted by Arip Usman
Posted by Arip Usman in PERISAI DIRI
Sejarah Perisai Diri
Langkah dasar Perisai Diri.
Dasar dari sistem pertarungan Perisai Diri (Serang Hindar).
Perkenalan tehnik Serangan (Tangan, kaki dan badan)
Melatih arah terbaik dalam menghindari serangan lawan.
- Tingkat Keluarga -
Tingkat Keluarga dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu tingkat putih, putih hijau, hijau dan hijau biru. Lambang tingkatan berupa warna yang diletakkan di badge pada seragam Perisai Diri. Pada tingkat inilah siswa akan mempelajari tehnik Perisai Diri lebih dalam. Yang akan dipelajari pada tingkat ini adalah:
Melatih kelincahan dan fleksibilitas gerak tubuh melalui tehnik asli Burung Mliwis.
Melatih kecepatan dan kelincahan melalui tehnik asli Burung Kuntul.
Melatih penggunaan tenaga badan melalui tehnik asli Burung Garuda dan Harimau.
Mengaplikasikan penggunaan tehnik Serang Hindar, Serang Balas dgn pedoman yg benar.
Aplikasi pembelaan diri.
Mempelajari senjata wajib: pedang dan thoya.
Mempelajari senjata tambahan spt: kipas, clurit, samurai, dsb.
Melatih kecepatan dengan target minimal 1 detik 2 gerak.
- Tingkat Pelatih -
Tingkat Pelatih dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu : Biru, Biru Merah, Merah dan Merah Kuning. Tingkat Biru dan Biru Merah disebut juga asisten pelatih internasional, sedangkan tingkat Merah dan Merah Kuning adalah pelatih internasional, yg berarti dimanapun ia berada, harus siap melatih silat Perisai Diri, baik di dalam ataupun di luar negeri. Yang akan dipelajari pada tingkat ini adalah:
Melatih pernafasan untuk meningkatkan tenaga (power expansion), penyaluran tenaga (power distrbution) dan pelepasan tenaga (power explotion).
Melatih pernafasan untuk meringankan tubuh.
Melatih tehnik yg telah dipelajari, namun dalam tahap mendalami dan menghayati ( 3 tingkatan dlm mempelajari tehnik : mempelajari, mendalami dan menghayati).
Mendalami dan menghayati pelajaran senjata.
Mendalami pedoman tehnik tingkat lanjut (papasan) dan penerapannya.
- Tingkat Pendekar -
Tingkat ini dibagi menjadi 2 tingkatan: Pendekar Muda dan Pendekar. Pada tingkat ini, akan dipelajari penghayatan tehnik dan penggunaan tehnik yang halus/lembut namun berakibat fatal bagi lawan.
Teknik Asli
Posted by Arip Usman in SATRIA NUSANTARA
Satria Nusantara adalah salah satu ilmu bela diri yang digali dari akar budaya leluhur bangsa Indonesia yang memadukan antara gerak tubuh dan pernafasan serta konsentrasi untuk menghasilkan suatu sistem biolistrik tubuh yang lebih mantap, kuat dan teratur, sehingga dapat membela diri sendiri terhadap berbagai serangan (penyakit) di dalam tubuh, dapat pula dimanfaatkan untuk beladiri terhadap serangan dari luar dan bahkan dapat pula dipergunakan untuk menolong/mengobati orang yang sakit.
Kata “SATRIA” dalam Satria Nusantara bila diuraikan maka terdiri dari kata Sat=Enam, Tri=Tiga dan A=Ya=Daya=Kekuatan. Dalam perguruan ini diusahakan untuk mengembangkan enam indera manusia dengan tiga kekuatan:
- Kekuatan Fisik, dilatih dengan gerak/jurus tertentu.
- Kekuatan Batin, dilatih dengan pernafasan tertentu.
- Kekuatan Iman, dilatih dengan dzikir khafi/hati “Laa illaaha illallah” (bagi muslim).
Jadi di sini yang ada hanya jurus, nafas dan dzikir hati Laa Illaaha Illallah, tidak ada yang lain-lain lagi, tidak ada susuk, jimat, puasa mutih, ngebleng, dlsb. Satria Nusantara juga tidak mengenal istilah berpantang makanan
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa sifat ilmu Satria Nusantara adalah beladiri, baik terhadap yang abstrak (guna-guna, santet, pukulan jarak jauh, dsb.) maupun yang konkret. Dapat digunakan sebagai beladiri untuk sendiri dan menolong orang lain, seperti: mengisi, memagar, dan mengobati. Untuk tingkat Dasar ada 10 jurus. Setelah calon anggota berlatih dari kuda-kuda sampai 10 jurus, maka bahan tenaga cadangan dalam tubuh yang berubah menjadi kekuatan/tenaga dalam yang berbentuk getaran/frekuensi akan “dibuka” dengan cara tertentu sehingga dapat memancar keluar membentuk semacam medan magnet yang akan selalu melindungi badan dari serangan orang lain.
Jadi ilmu Satria Nusantara bersifat defensif/pertahanan dan ini berarti tidak untuk mengganggu orang lain, untuk jago-jagoan, tetapi jangan coba-coba orang lain mengganggunya. Karena tenaga dalam yang berbentuk getaran tersebut secara spontan/langsung menangkis dan membalas serangan dan gangguan yang datang. Dengan demikian anggota yang telah selesai tingkat Dasar sudah siap mempraktekkannya.
Adapun tujuan utama Seni Pernafasan Satria Nusantara ini adalah untuk pembinaan fisik dan mental tauhid, sehat lahir dan batin. Dengan dzikir hati Laa Illaaha Illallah, diharapkan dapat membersihkan hati sehingga badan/fisik jasmani dengan sendirinya akan dituntut untuk berbuat sesuai dengan keyakinan dalam hati tersebut. Pengakuan Tidak ada Tuhan selain Allah diharapkan bukan hanya pengakuan lisan, tetapi mencakup keyakinan dalam hati, ucapan lisan, dan diwujudkan dengan amal nyata.
Dengan mengikuti latihan Seni Pernafasan Satria Nusantara maka akan dihasilkan beberapa manfaat, antara lain:
- Orang sakit menjadi sembuh.
- Orang sehat terjaga dan meningkat derajat kesehatannya.
- Menghasilkan tenaga dalam untuk beladiri.
- Menghasilkan tenaga dalam untuk mengobati diri sendiri dan atau orang lain yang sakit.
- Mendapatkan rasa yang disebut “indra ke enam”.
- Meningkatkan rasa persaudaraan.
- Dan lain-lain
Y.S. Santosa Giriwijoyo, seorang dosen Ilmu Faal dan Ilmu Faal Olahraga FPOK-IKIP Bandung dalam makalahnya “Penyehatan dan Penyembuhan Diri melalui Olah Seni Beladiri Tenaga Dalam Satria Nusantara” yang disampaikan pada Semiloka Pengobatan Tenaga Dalam di Surabaya menyimpulkan antara lain:
- Jurus-jurus Seni Pernafasan Satria Nusantara memenuhi kriteria Olahraga Kesehatan.
- Dibandingkan dengan Olahraga Kesehatan yang lain pada umunya, maka Seni Pernafasan Satria Nusantara adalah lebih baik oleh karena secara serentak membina aspek jasmani, rokhani dan sosial sehingga merupakan Olah manusia seutuhnya!
- Penekanan nafas selama melakukan jurus-jurus menyebabkan terjadinya keadaan hypoxic-anaerobik yang merupakan rangsang bagi peningkatan kesehatan dan kesembuhan seluruh sel-sel jaringan tubuh.
- Analisa Ilmu Faal menunjukkan adanya potensi yang besar dari Seni Pernafasan Satrai Nusantara terhadap pencegahan dan penyembuhan penyakit melalui mekanisme pelatihan hypoxic-anaerobik terhadap sel-sel tubuh.
- Hasil penelitian oleh Tim Dosen FPOK-IKIP Bandung terhadap latihan Pra-Dasar Seni Pernafasan Satria Nusantara selama 12 hari berturut-turut menunjukkan adanya pengaruh yang positif terhadap kesehatan dan kemampuan fungsional, akan tetapi signifikansinya masih perlu diuji lebih lanjut.
Posted by Arip Usman
Myspace Comments / Myspace Graphics
Posted by Arip Usman
Fiksasi Nitrogen
Berlangsung dgn bantuan kompleks enzim nitrogenase
Reaksinya sbb:
N2 + 6e - -à 2NH3 (DG’0 = +150 kkal/mol = +630 kJ/mol)
· Fiksasi N dilakukan oleh beberapa bakteri yang hidup bebas maupun bersimbiosis dengan akar tanaman, misal: Clostridium pasteuranium, Klebisella, Rhodobacter, Rhizobium
· Fiksasi N diatur oleh sistem operon gen yang rumit, termasuk gen nif . Fiksasi berlangsung apabila di lingkungan konsentrasi ammonia menurun/rendah.
· Pada habitat terrestrial, fiksasi N oleh simbiosis Rhizobium dg tanaman Leguminosae merupakan donor terbesar dari senyawa N.
· Penelitian tentang fiksasi N telah banyak dilakukan, misal oleh Hardy et al tahun 1968 ttg reduksi asetilen menjadi etilen oleh nitrogenase.
· Hasil penelitian ttg fiksasi N ini menunjukkan bahwa ada cukup banyak genera bakteri yang dapat mem-fiksasi N termasuk spesies dari Bacillus, Clostridium, dan Vibrio.
· Pada habitat perairan, cyanobacteria adalah kelompok utama yang melakukan fiksasi N (Anabaena, Nostoc, Gloeotrichia, Oscillatoria, Lyngbya, dll)
· Komponen yang berperan dalam fiksasi N di habitat perairan adalah heterocyst, tapi ada cyanobacteria yg tidak memiliki heterocyst yg juga dpt fiksasi N
· Fiksasi N memerlukan cukup banyak energi dalam bentuk ATP dan koenzim.
BIOGRAFI BAHASA SUNDA
THIS TIME
TRANSLATE
ARTIKEL KEBEBASAN
DAFTAR BLOG FRIEND
Archives
KALENDER
MAILOGI
no smoking
About Me
- Arip Usman
- Ciamis, Jawa Barat, Indonesia
- Terkadang orang bingung bagai mana menghadapi orang yang lebih dari kita?Tapi buat saya jangan diambil pusing,tapi manpaatkan dengan sebaik-baiknya seperti kita mencoba masuk pada kehidupannya dan menjadi teman dalam kehidupannya sekaligus manjadi penampung inspirasinya.Itulah diriQ